Hening. Hanya suara laut. Pantai Paradise Likupang Timur || JelajahSuwanto |
Perairan teduh Pantai Paradise di sebuah tanjung milik Casabaio Paradise Resort, Likupang || JelajahSuwanto |
ketika laut surut memandang Lihaga, Gangga & Bangka nun di kejauhan, dari Pantai Paradise Likupang || JelajahSuwanto |
Pantai Paradise Likupang Timur
Pantai Paradise amat bersih dan tenang. Tidak ada teriakan hiruk pikuk pengunjung lain, pedagang, nelayan dan apapun yang berhubungan dengan wisata laut. Sebab Pantai Paradise eksklusif, hanya bisa dinikmati oleh mereka yang menginap di Casabaio Paradise Hotel atau yang kini telah berganti nama menjadi Paradise Hotel & Golf Resort.
Bergelung di bawah cemara laut memandang siluet pulau Bangka, Gangga dan Lihaga memang menenteramkan. Tapi, bukankah lebih baik jika kita menjelajahinya? Mencipta surga di setiap cerita.
Hanya kamu, aku
dan paradise. Dan satu lagi, Adek kecik tentu saja. Sebab Mas yang beranjak
dewasa lebih suka menikmati musik di kursi malas dengan semilir angin barat.
Sementara Kecik masih senang ikut jalan-jalan, bermain imaji sama ghost-man
dan gundukan pasir.
Ayah Bunda tetap menghormati pilihan keduanya.
Bermain pasir di rindangnya ketapang laut Pantai Paradise Likupang Timur |
Makin eksotis alias gosyoong di Pantai Paradise Likupang || JelajahSuwanto |
Pantai Paradise kalem sekali. Ia tak mengizinkan gemuruh. Hanya desir lirih menyapa kalbu. “Selama saya kerja di sini, rasanya tak pernah dengar ombak besar. Begini-begini saja, kecil saja. Malam pun tidak dengar.” Pegawai Casabaio Paradise Hotel menjawab pertanyaanku tentang ombak nan lembut itu. Mungkin perairan menjadi teduh karena Pantai Paradise dikepung pulau-pulau.
Waktu menunjuk Pk. 09.48 WITA, air laut belum kembali. Masih surut. Langit nyaris tanpa awan memantulkan biru laut, jernih tanpa tedeng aling-aling. Baskara berkuasa penuh, sengatnya dashyat. Seketika wajah Adek kecik legam kecoklat-coklatan, eksotis. Walau sudah diberi sunblock, sorenya baru ketahuan ada bagian kulit leher yang memerah, terkelupas.
Di bawah rindang ketapang sebelum ujung tanjung kami berhenti. Kecik sibuk dengan urusan dunia imajinasinya sendiri, aku dan Pak suami diam membiarkan suara laut meraja.
Pantai Paradise bermandi matahari di bebatuan karang || JelajahSuwanto |
Pantai Paradise terbilang panjang, menghampar di sebuah tanjung yang menjadi kepemilikan Casabaio Paradise Hotel. Pantai Paradise sebagian besar tertutup pasir berwarna putih keemasan, sangat berbeda dari Pantai Surabaya tetangganya yang hitam manis. Biarpun perairan sangat tenang, tapi kami tidak tertarik berenang di pantai. Dasar pantai tidak landai banyak karang mencuat di sana sini. Juga ganggang laut helainya berjuntai-juntai.
Pantai Paradise cocok dinikmati dalam hening bersama pasangan jiwa.
Secara administratif Pantai Paradise berada di Desa Maen, Likupang Timur, Minahasa Utara. Likupang Timur memang memiliki banyak pantai dan tanjung yang indah, diantaranya Tanjung Pulisan. Turut senang ketika akhirnya Pemerintah pusat menetapkan Likupang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada 10 Desember 2019. KEK Likupang merupakan destinasi superprioritas pariwisata yang secara spesifik berada di lahan 197,4 hektar di kecamatan Likupang Timur. Semoga pengembangannya berjalan lancar dan menyejahterakan warga setempat.
“My mom is
weird. She collect seashells.” Pantai Paradise Likupang Timur || JelajahSuwanto |
Setiap kali aku
memungut cangkang kerang, KenSiPenjelajahKecik auto ngomong “My mom is
weird. She collect seashells.” Di balik bebatuan hitam di Pantai Paradise mengumpul
gundukan cangkang kerang. Sebagian besar pecah menjadi butiran pasir, beberapa
masih utuh. Cantik beraneka rupa. Seingatku sejak menjejak surga tersembunyi
di Sulawesi Selatan berburu cangkang kerang menjadi salah satu favorit kegiatan
pantai JelajahSuwanto. Aneka cangkang kerang
dari berbagai pantai telah mengisi toples-toples jadi pajangan dekoratif di
rumah.
Rumah impian di tepi pantai, semesta yang baik kabulkanlah 😊😇 |
Di belakang pantai batu-batu hitam mengkilat tertimpa cahaya surya, sebuah rumah bercat putih kontras dan megah. Ya semesta yang agung, izinkan kami memiliki rumah di atas tanah berbukit hijau di pinggir pantai, di tengah eloknya alam raya. Mupeng banget punya properti di pinggir pantai macam itu. Semoga 😊 😇
Pagi masihlah muda, belum ada jam 11 siang. Sungguh lihatlah negeri tropis ini sangat berlimpah matahari. Semestinya kita bisa segera mengolahnya menjadi energi terbarukan merata di penjuru negeri.
Kami harus kembali bukan karena panas yang semakin menggelegak tapi waktunya bersiap-siap pulang. Sayang sekali.
Terima kasih Pantai Paradise, dalam heningmu surga menyapa. Sayup Jason Mraz mengiringi langkah kami.
Do you hear me? I’m talking to you. Across the water across the deep blue ocean. Under the open sky …
Ah ya, Kusimpan kau dalam hatiku. Meski babak long distance relationship kembali lagi. Betapa beruntungnya aku berada di tempatku berada, lucky to have been where I have been. I’m lucky I’m in love with my best friend.
Lucky we’re in love in every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar