Tari Kabasaran untuk Penyambutan Tamu Penting || Jelajahsuwanto |
Matahari kian terik di tanah Malesung, pasukan kesatria muda berkostum merah memekikkan seruan perang dalam bahasa Minahasa. Wajah tampan mereka berubah garang ketika tetamu nampak di muka gerbang. Senyum telah sirna berganti hujaman mata. Melotot, dingin dan seram. Para waraney bergerak mengayunkan senjata, berjingkrak melompat, menghentakkan kaki maju mundur sembari terus berteriak membangkitkan semangat. Anak-anak muda ini tengah menampilkan Tari Kabasaran untuk menyambut jajaran direksi yayasan yang menaungi sekolah mereka.
Tari Kabasaran sejatinya merupakan tarian perang suku Minahasa yang mendiami wilayah Minahasa dan sekitarnya di Provinsi Sulawesi Utara. Tarian ini diperankan oleh beberapa lelaki yang mencitrakan sosok waraney, para kesatria Minahasa yang memiliki sifat tauma dan wuaya, jantan dan berani. Tarian tradisional yang telah berusia ratusan tahun ini tetap lestari mengikuti perkembangan zaman. Hanya saja pada masa sekarang dimana kita sudah merdeka dari perang, Tari Kabasaran dipersembahkan sebagai penyambutan bagi tamu “besar” atau tokoh penting. Selain itu Tari Kabasaran kerap digunakan untuk memeriahkan pesta adat dan hiburan.
Tari Kabasaran sejatinya merupakan tarian perang suku Minahasa yang mendiami wilayah Minahasa dan sekitarnya di Provinsi Sulawesi Utara. Tarian ini diperankan oleh beberapa lelaki yang mencitrakan sosok waraney, para kesatria Minahasa yang memiliki sifat tauma dan wuaya, jantan dan berani. Tarian tradisional yang telah berusia ratusan tahun ini tetap lestari mengikuti perkembangan zaman. Hanya saja pada masa sekarang dimana kita sudah merdeka dari perang, Tari Kabasaran dipersembahkan sebagai penyambutan bagi tamu “besar” atau tokoh penting. Selain itu Tari Kabasaran kerap digunakan untuk memeriahkan pesta adat dan hiburan.