Merakit Kapal kargo Pinisi di Butta Panrita Lopi Pantai Panrang Luhu || jelajahsuwanto |
Matahari mulai beranjak tinggi, ketika Keluarga Suwanto tiba di bumi pembuat Pinisi, Butta Panrita Lopi. Apa yang terlihat adalah sebuah kapal Pinisi raksasa tertambat di Pantai Panrang Luhu Bulukumba. Semuanya terjalin dari kayu berwarna mahagoni.
Kapal Pinisi merupakan kapal tradisional masyarakat Bugis Makassar. Kapal ini sudah dibuat sejak zaman nenek moyang kita. Orang Bugis dan Mandar yang berasal dari Sulawesi Selatan adalah pembuat kapal Pinisi sekaligus pelayar yang handal.
Pinisi ini membuktikan bahwa sejak jaman dahulu Indonesia adalah negara maritim yang besar dan tangguh.
Pinisi masih dalam tahap pengerjaaan Pantai Panrang Luhu Bulukumba || JelajahSuwanto |
Langit biru dan hijau nyiur menonjolkan warna coklat mahoni. Kapal kayu raksasa itu terlihat megah ketika kami melintas di poros Bira.
Esoknya, penuh semangat Keluarga Suwanto menuruni jalanan kecil yang curam menuju pantai.
Di sana, di sepanjang bibir pantai Panrang Luhu, para lelaki Bugis dengan tangan-tangan handalnya sedang larut dalam mahakarya kapal Phinisi.
Pinisi sebesar ini dibuat manual tanpa rancangan || JelajahSuwanto |
Kami
diijinkan naik ke atas kapal oleh para pengrajin. Mereka sangat ramah
dan terbuka pada orang luar. Selain kami ada juga beberapa bule yang terpesona. Kapal layar yang masih dalam tahap 80% pengerjaan ini juga
dilengkapi dengan kabin, dapur, dan kamar mandi.
Kapal Pinisi yang sedang dibangun ini adalah
kapal kargo pesanan seseorang dari Pekan Baru. Berat Pinisi bisa
mencapai ratusan ton. Pengerjaannya hanya dibuat oleh 10 orang lelaki
dalam waktu 10-12 bulan saja.
Sungguh luar biasa. Hanya para pengrajin
ulunglah yang memiliki keahlian seperti ini.
Memasang tiang pancang Phinisi || JelajahSuwanto |
Butta Panrita Lopi: Merampungkan bagian atas Pinisi || JelajahSuwanto |
Tidak
ada rancangan atau catatan tertulis untuk membuat kapal tradisional
yang spektakuler ini. Para pengrajin dari generasi ke generasi telah diwarisi
kearifan lokal, pengalaman tradisional kuno serta ritual yang wajib
dipatuhi.
Konon, kekuatan supranatural juga menjadi ruh dalam pembuatan
kapal pinisi.
Hari baik dihitung dengan cermat untuk memulai pencarian
kayu sebagai bahan bakunya. Biasanya jatuh pada hari ke lima dan ketujuh
pada bulan yang berjalan. Angka 5 (naparilimai dalle'na) artinya rejeki
sudah di tangan, sedangkan angka 7 (natujuangngi dalle'na) berarti
selalu mendapat rejeki.
Dari anjungan Phinisi, Lautan lepas dan bibir pantai Panrang Luhu yang cantik, betapa Indahnya Indonesia. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar